Perkembangan dan Kemajuan Teknologi

Halo semua! Kali ini aku mau bahas sedikit nih tentang perkembangan dan kemajuan teknologi yang ada saat ini.

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. (Kementerian Negara Riset dan Teknologi, 2006: 6).

Jika dilihat pada saat sekarang ini perkembangan teknologi informasi terutama di Indonesia semakin berkembang. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi dapat memudahkan kita untuk belajar dan mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan dari siapa saja. Dalam dunia pendidikan perkembangan teknologi informasi mulai dirasa mempunyai dampak yang positif karena dengan berkembangnya teknologi informasi dunia pendidikan mulai memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan. Banyak hal yang dirasa berbeda dan berubah dibandingkan dengan cara yang berkembang sebelumnya. Saat sekarang ini jarak dan waktu bukanlah sebagai masalah yang berarti untuk mendapatkan ilmu, berbagai aplikasi tercipta untuk memfasilitasinya.
Di Indonesia yang notabenenya sebagai negara berkembang dimana ketersediaan infrastruktur komunikasi yang masih minim mengakibatkan kesempatan setiap orang untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan menjadi terbatas. Ketersediaan infrastruktur ini sangat terasa di daerah-daerah yang proses memperoleh informasinya masih terbatas. Hal ini dikarenakan di Indonesia penyebaran teknologi informasi dan komunikasi belum merata, sekarang ini hanya di kota-kota besar sajalah yang sudah dengan mudah menikmati dan memanfaatkan fasilitas yang tersedia. Dengan demikian perkembangan pendidikan pun menjadi terhambat dan juga tidak merata.
Salah satu wadah yang dirasa paling berperan dalam dunia teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia saat ini adalah internet. Di Indonesia terutama yang berada di kota-kota besar sudah banyak masyarakat yang mempunyai akses internet, sehingga pemanfaatan internet sebagai salah satu media pembelajaran dan pencarian informasi dan pengetahuan dapat lebih maksimal walaupun akses internet di Indonesia belum sepenuhnya dapat dirasakan semua orang.
Informasi melalui media internet, bisa menjadi salah satu kunci untuk membuat dunia pendidikan di Indonesia mempunyai standar yang sama dengan negara lain. Dengan menggunakan media internet, pemerintah dan institusi pendidikan sudah mulai menerapkan pola belajar yang cukup efektif untuk diterapkan bagi masyarakat yang memiliki kendala dengan jarak dan waktu untuk mendapatkan informasi terutama informasi dalam dunia pendidikan. Salah satu metode yang mulai diterapkan yaitu pembelajaran distance learning. Metode distance learning merupakan suatu metode alternatif dalam pemerataan kesempatan dalam bidang pendidikan. Sistem ini diharapkan dapat mengatasi beberapa masalah yang ditimbulkan akibat keterbatasan tenaga pengajar yang berkualitas. Metode distance learning sangat membantu siswa atau masyarakat dalam mempelajari hal-hal atau ilmu-ilmu baru dengan tampilan yang lebih menarik dan mudah untuk dipahami. Dalam pengaksesan dan pemanfaatan metode ini, peran internet sangatlah diperlukan, karena melalui internet seseorang dapat mengirim file atau meng-upload file yang ingin dipublikasikan dan melalui internet juga seseorang dapat mengakses file yang ingin dicari. Selain metode distance learning, masih banyak metode-metode lain yang sangat membantu dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, diantaranya dengan adanya modul-modul pembelajaran gratis yang tersedia, portal pembelajaran online, dll.
Jika kita bercermin ke negara lain, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia bisa dibilang cukup tertinggal. Peran pemerintah sangat diharapkan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia. Pemerintah diharapkan dapat menyamaratakan perkembangan teknologi informasi disemua daerah di negara ini. Pemerintah diharapkan dapat membantu daerah-daerah yang penyampaian proses informasinya masih minim dan tidak hanya fokus pada daerah atau kota-kota besar saja seperti yang terjadi pada saat sekarang ini, karena pada kenyataannya peran daerah dalam mendukung perkembangan teknologi informasi dan perkembangan pendidikan di Indonesia sangatlah penting.
Dengan belum meratanya penyebaran teknologi informasi akan berpengaruh terhadap proses perkembangan pendidikan. Hal ini dikarenakan peran teknologi informasi di dunia pendidikan sangatlah penting. Dengan adanya teknologi informasi segala macam ilmu pengetahuan dan informasi dapat diterima dan didapatkan dengan mudah dan cepat. Dalam kehidupan kita dimasa mendatang, sektor teknologi informasi dan komunikasi merupakan sektor yang paling dominan. Siapa saja yang menguasai teknologi ini, maka dia akan menjadi pemimpin dalam dunianya.

sumber : klik di sini

Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang

Pendidikan Dokter. Mendengar program studinya saja sudah terbayang, pasti biaya kuliahnya mahal, pasti tugas mahasiswa prodi itu banyak, pasti lama banget waktu studinya, pasti nanti berhadapan sama mayat, pasti kerjaannya ngerjain tugas melulu dan nggak ada waktu buat pacar, dan yang paling pasti dari yang terpasti adalah pasti nanti pekerjaannya jadi dokter. Oke, dari beberapa ke-pasti-an tadi aku cuma bisa jawab satu nih, pasti nanti pekerjaannya jadi dokter, itu pun juga tergantung takdir dari Yang Kuasa sih. Hehe.

Pendidikan Dokter dari Fakultas Kedokteran di Universitas Muhammadiyah Malang termasuk program studi yang banyak peminatnya. Terbukti dengan keterangan dari Ibu Irma selaku dekan fakultas kedokteran bahwa pendaftar gelombang 2 di pendidikan dokter mencapai 1.100 siswa alumni SMA dan hanya diterima 70 anak. Kebayang nggak sih ketatnya persaingan tes masuk ini.

Program pendidikan dokter membutuhkan waktu 7 semester untuk mendapat gelar Sarjana Kedokteran atau biasa disingkat S.Ked. dan kemudian dilanjut dengan program profesi selama 4 semester. Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk mendapat gelar sebagai seorang dokter membutuhkan waktu studi selama 11 semester atau setara dengan 5,5 tahun. Waktu yang cukup lama untuk mahasiswa dalam menyelesaikan program sarjananya.

Lalu, apa sih istimewanya pendidikan dokter di Universitas Muhammadiyah Malang ini? Pertama, dari visi misinya jelas tercantum bahwa pendidikan dokter di UMM ini menjadikan mahasiswa-mahasiswinya kelak menjadi dokter yang berbasis islami. Cukup jarang kita temukan pendidikan dokter dengan visi misi tersebut. Kemudian, pendidikan dokter di UMM ini telah memiliki rumah sakit tersendiri, yaitu RS Pendidikan UMM. Jadi jelas tak diragukan lagi fasilitas yang ada di pendidikan dokter UMM ini. Keunggulan yang ketiga yaitu lulusan dari pendidikan dokter di UMM ini tidak akan terlalu sulit dalam mencari pekerjaannya. Kenapa? Karena UMM ini telah bekerjasama dengan banyak rumah sakit di seluruh Indonesia, terutama rumah sakit muhammadiyah itu sendiri.

Sekian posting aku tentang pendidikan dokter di UMM ini. Bagi kalian yang ingin tau lebih lanjut tentang pendidikan dokter ini, klik aja http://www.kedokteran.umm.ac.id/ 🙂

Universitas Muhammadiyah Malang, The Real University

Universitas Muhammadiyah Malang atau disingkat UMM atau biasa dikenal juga dengan istilah Unmuh Malang merupakan salah satu universitas terkemuka di Indonesia. Meskipun merupakan Perguruan Tinggi Swasta, namun jangan salah bahwa UMM ini telah mendapat akreditasi A untuk Institusinya.

Universitas yang dikenal dengan sebutan “kampus putih”nya ini memiliki 3 kampus yang tersebar di Kota Malang, yakni kampus 1 yang digunakan untuk program pascasarjana dan doktor, lalu kampus 2 yang digunakan untuk fakultas ilmu kesehatan serta fakultas kedokteran, dan yang terakhir kampus 3 yang merupakan pusat administrasi dan lain sebagainya dari universitas ini.

Tak hanya kampus saja yang dipunya UMM ini, terdapat SPBU yang terletak di kampus 3, hotel UMM Inn yang terletak di seberang kampus 3, RS Pendidikan UMM, bahkan taman wisata Sengkaling juga telah dimiliki oleh UMM saat ini.

Begitulah cuplikan sedikit mengenai UMM. Buat kalian-kalian yang masih ingin tau lebih jauh tentang perguruan tinggi swasta terkemuka ini, silahkan klik di info tentang UMM. Sekian 🙂

My Lovely City

JOMBANG. Yaps, itulah daerah asalku. Mungkin sebagian orang akan langsung berpikiran tentang kabupaten dimakamkannya Presiden Republik Indonesia kita tercinta ini yang ke-4, yakni Bapak Abdurrahman Wahid atau biasa dikenal dengan Gus Dur. Jombang merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di provinsi Jawa Timur, yang tentu saja merupakan salah satu wilayah negara dengan beribu pulaunya ini, Indonesia. Nah, di posting ini, aku mau berbagi info sedikit nih tentang kabupaten tempat tinggalku saat ini yang sekaligus merupakan tempat lahirku juga.

Kabupaten Jombang memiliki motto “Jombang Beriman”. Kenapa begitu? Di Jombang terdapat cukup banyak pondok pesantren yang ditempati oleh para santri, baik dari Jombang itu sendiri maupun dari luar Jombang. Alasan berikutnya, entah ini bisa dikatakan alasan atau tidak sih, Jombang merupakan ‘kabupatennya’ Gus Dur, Presiden RI yang dikenal dengan keagamaan Islamnya yang kuat sehingga dikatakan “Jombang Beriman”. Tapi dibalik kedua alasan tersebut, sebenarnya kata “Beriman” yang terdapat pada motto Kabupaten Jombang ini memiliki kepanjangan sendiri loh. Apakah itu? Kata “Beriman” merupakan singkatan dari Bersih, Indah, dan Nyaman. Tentu tidak hanya sekedar motto, namun juga terbukti bahwa Kabupaten Jombang memang bersih, indah, dan nyaman. Hehe.

Jombang, atau singkatan dari Ijo ambek Abang yang berarti Hijau dan Merah ini meskipun tak sebesar kabupaten atau kota yang lain namun memiliki banyak budaya dan ciri khas yang tak sedikit loh. Contohnya nih maskot dari Jombang sendiri ada yang namanya Besut (buat yang laki-laki) dan Rusmini (buat yang perempuan). Share pengalaman aja sih ya, dulu aku pernah jadi maskot andalan Jombang ini loh waktu karnaval tahun 2013 untuk mewakili SMA-ku. Nih fotonya, dilarang ketawa loh. Hehe.

DSC_3662

DSC_3665

Foto yang pertama itu waktu aku sama temanku di atas kendaraan yang sudah berhias ala karnaval-karnaval begitu lah. Untuk foto yang kedua diambil waktu aku sama temanku menyerahkan bouquet pada yang terhormat bapak wakil bupati. Di kedua foto tersebut jelas terlihat bahwa kostum yang aku dan temanku kenakan sangat kental akan budaya Jombang, baik dari segi bentuk maupun warna.

Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya yang artinya setiap daerah pasti memiliki adat serta ciri khasnya masing-masing, tak terkecuali Jombang. Jombang memiliki ciri khas yang cukup terkenal, yakni Ringin Contong. Nih aku kasih foto ciri khasnya Jombang.

jbganas

Sekian dulu ya semuanya posting tentang secuil cerita dari daerah asalku. Terima kasih udah berkunjung 🙂

Tips & Trik Pelatihan Aplikasi Teknologi Informasi

Halo semua! Di posting aku kali ini, aku bakal ngasih sedikit tips & trik buat kalian yang belum ngadepin yang namanya Pelatihan APLINET.

Pertama dan yang paling mendasar, datanglah ke pelatihan aplinet sebelum jadwal yang telah ditentukan. Mengapa? Agar kalian bisa denger segala sesuatu yang diucap sama pembimbingnya dari mulai masuk sampai pulang karena apa yang diucap pembimbing-pembimbing kalian bisa jadi keluar dalam soal evaluasi.

Kedua, kartu tanda mahasiswa, kartu tanda peserta pelatihan aplinet, serta buku panduan pelatihan aplinet jangan sampai lupa untuk dibawa. Penting banget nih benda-benda ini, kenapa? Kartu tanda mahasiswa itu buat absensi, kartu tanda peserta pelatihan aplinet buat

My First Dance

Children, jangan lupakan pesta kalian Sabtu malam besok!” kata guru seni kami tepat setelah bel istirahat bernynyi. “Ingat temanya—“

Last Year Romantic Ball,” jawab teman-temanku serempak sambil berkemas.

Aku menutup tasku dan tidak terlalu memperhatikan Miss Carey. Ini kesembilan kalinya—atau mungkin lebih—Miss Carey mengingatkan kami tentang pesta kelulusan senior kami.

Good!” Miss Carey menepuk tangan sekali. “Kalau begitu, tidak ada masalah. JHS Dream Musical!” kata Miss Carey mengucapkan salam khas kami.

Best of the Best!” jawab murid-murid, termasuk aku. Dan kami semua meninggalkan kelas.

 

“Jadi?” Lissie membuka pembicaraan setelah meminum jus anggurnya. “Kau sudah menyiapkan semuanya? Gaun pesta, teman laki-laki—“

“Lissie,” kataku memotong. “Sudah kubilangkan? Aku tidak berniat ikut. Aku hanya menemanimu di pesta itu. Dan aku juga menjadi pemain musik cadangan,” jelasku sebelum menyantap potongan apel yang ke empat.

“Tunggu! Pemain cadangan?”

Aku mengangguk. Dan menggigit potongan apelku.

“Chesya! Kau tingkat 2. Para pemain seharusnya tingkat pertama. Kita sudah 14 tahun, dan berhak untuk ikut pesta dansa senior,”

“Lalu? Apa salahnya?” kataku tak acuh.

Lissie menatapku sambil mencari kata-kata yang tepat.

“Hei, girls! Ada yang mau ikut ke pesta bersamaku?” kata Grid yang muncul sok keren.

Aku dan Lissie saling tatap, sebelum melihat anak laki-laki yang tiba-tiba muncul tanpa diundang. Kami tersenyum sebelum mengatakan “tidak!” secara bersama dan masa bodoh.

“Ayolah! Kalian tidak akan menyesal! Percaya deh!” Grid kembali merayu.

Tepat saat kami mencari kata untuk mengusirnya, bel masuk berbunyi.

“Aku sudah diundang Zack. Dan aku menjawab ‘ya’!” kata Lissie menarik tasnya yang ada di atas meja.

Grid memandangku. “Kau pasti belum punya pasangan, kan?”

Aku tersenyum, “so?!” kataku dengan nada acuh dan tidak penting. Lalu menyusul Lissie yang selangkah telah meninggalkanku. “Dasar playboy. Tampang pas-pasan aja sok banget,” kataku yang telah menyamakan langkah dengan Lissie.

Lissie mengangguk dan menyunggingkan senyum mengejek pada Grid yang masih duduk di bangku kesayangan kami.

 

Keesokan harinya, Lissie yang duduk sebangku denganku menatapku dengan tajam.

“Apa sih?” kataku tak nyaman.

“Kau sudah siap semuanya?”

Aku mendesah, “Lissie, sudah berapa kali aku bilang? Aku hanya menemanimu.”

Lissie menatapku, “dengar! Nanti malam kakakkulah yang akan mengantarku menuju pesta dansa. Kakak laki-lakiku itu sudah menyewa limosin untuk mengantar kita. Kita bagaikan putri!” Lissie tampak bersemangat.

“Ok, lalu?”

Lissie kembali memandangku dengan tajam, “kau tau maksudnya, kan? Aku akan bergandengan dengan Zack setelah turun dari mobil. Aku mungkin akan bersama Zack selama pesta. Dan kau? Apa arti seorang putri tanpa pangeran?”

Aku menatapnya sejenak tanpa ekspresi. Lalu kembali menghadap ke depan.

“Chesya!” kata Lissie protes dengan sikapku.

“Tenang, Chesy akan berpasangan denganku. Jangan khawatir!” kata Cedric yang duduk tepat di belakangku.

Aku memutar pandanganku tepat ke arah belakang.

Lissie tersenyum girang. “Kalau begitu, aku tenang,”

“Liss—“ kataku protes. Namun, telapak tangan yang tegak tepat berada di depan mukaku dengan jarak lima jari, berhasil memotong kata-kataku.

“Aku jemput jam setengah tujuh,” Lissie melipat tangannya di depan. Pertanda bahwa ia tidak ingin mendengar alasan apapun dariku. Dan membuatku hanya terdiam dan menerima.

 

Jam pelajaran kedua, kami menuju gedung tempat diadakannya pesta. Miss Carey mengajak kami—yang saat itu seharusnya menerima pelajarannya—untuk ikut membantu dalam persiapan pesta nanti malam. Semua dekorasi sudah tertata rapi. Tapi, Miss Carey meminta kami untuk mendengarkan alunan musik yang dibawakan oleh para siswa tingkat pertama.

Beberapa koreografi dari senior kami juga ikut ambil andil dan membuat suatu aksi panggung yang hebat. Mereka semua tampak menikmati peran masing-masing. Beberapa anak dari tingkat 2 mencoba untuk berdansa dengan pasangan masing-masing. Termasuk Lissie dan Zack.

“Kau mau bergabung?” kata Cedric yang duduk di belakangku.

“Tidak, terima kasih,” jawabku acuh.

“Kau pasti punya alasan bagus untuk itu,” Cedric tampak penasaran.

Aku memutar posisi dudukku hingga dapat melihat wajahnya. “Dengar! Aku tidak tertarik dengan pesta dansa para senior tingkat 3 ini. Aku datang ke pesta ini untuk menemani Lissie, dan sebagai pemain cadangan untuk bermain musik. Selebihnya, kupikir tidak,” jelasku.

“Hanya itu?” tanya Cedric.

Aku mengangguk, “ya. Hanya itu,”

“Gerakanmu sepertinya menutupi sesuatu,” kata Cedric menyelidiki.

Aku menatapnya. Tapi, sebelum aku sempat menyangkalnya, Miss Carey memanggilku. “Maaf,” kataku dengan senyum yang kubuat dengan senang sambil meninggalkannya.

Miss Carey memintaku untuk bermain di depan para siswa tingkat pertama. Aku memegang alat musik biola. Miss Carey berharap, dengan mendengarkan aku bermain, para siswa tingkat pertama akan lebih semangat dalam bermain.

Kumainkan lagu favoritku. Perlahan, aku menikmati setiap gesekan senar yang kubuat. Nada-nada yang timbul, bersahutan dengan nada yang berikutnya. Dan setelah aku selesai memainkannya, semua yang ada di gedung bertepuk tangan untukku. Aku hanya terseyum malu sambil membungkuk, memberi hormat.

 

Malam harinya, tepat jam 18:30, mobil yang di naiki Lissie mendarat di depan rumahku. Aku segera berpamitan pada Mom, dan mengucapkan terima kasih pada kakakku. Tak lupa untuk menitipkan salam pada Dad saat beliau pulang nanti.

“Kau tampak cantik!” kata Lissie ketika aku masuk ke mobilnya.

“Thanks!” kataku. “Kau juga,”

Lissie tersenyum. “Kapan kau memyiapkannya?”

“Tadi, sesudah pulang sekolah. Kakakku mengajakku untuk membeli gaun dan beberapa aksesoris. Dan kebetulan, kami menemukan gaun kuning cerah yang sesuai dengan warna favoritku,” jelasku.

Lissie memperhatikanku, lalu kembali tersenyum.

Gaunku kuning cerah dengan tarikan dan pita di pinggang bagian depan kiri, dan ditambah jaket mini yang kukenakan. Kalung berbentuk bintang yang berwarna emas, dan tas mini yang kuning cerah. Tak lupa, hingga sepatu yang kukenakan. Semua tampak membungkusku dengan emas.

 

Sesampainya di gedung, kakak Lissie segera kembali untuk pulang, atau apapun. Zack menyambut Lissie ketika ia turun dari mobil. Lissie segera menggandeng pasangan dansanya itu.

“Kau tampak cantik, Chess,” kata Cedric. Ia mengenakan tuxedo hitam yang keren.

“Makasih,” kataku. Lalu menerima uluran tangannya. Kami berempat menuju pintu gedung dengan berpasangan. Sebelum masuk, kami akan dipotret sebagai pasangan dan akan muncul di album kenangan.

Cedric pergi untuk mencarikan es krim untukku. Sedangkan aku berdiri sambil menikmati kue coklat mini.

“Hei, Chess!” sapa Lissie yang terpisah dengan kami begitu masuk gedung.

“Hei!” jawabku tak kalah ceria.

“Mana Cedric?” tanyanya.

“Dia ambil es krim. Kau mau gabung? Dimana Zack?”

“Zack sedang ambil minuman. Dan, maaf saja, sepertinya kami tidak bisa bergabung,”

Aku mengagguk mengerti.

“Jadi, bagaimana menurutmu? Pesta ini hebat, kan? Sebentar lagi, kita akan berdansa,”

Aku mendesah, “lebih baik aku bermain biola dengan para pemusik dari pada berdansa,”

Lissie tertawa kecil menanggapinya. “Sudahlah! Semua pasti seru! Ikuti aja!” katanya menepuk bahuku. “Aku kembali ke Zack. Dan kau,” katanya menunjukku, “jangan kabur!”

Aku hanya mengerutkan kening. Namun Lissie hanya memunggungiku sambil menuju ke arah Zack. Aku kembali mendesah.

“Es krim coklat dengan coco chips?” kata Cedric sambil memberikan satu gelas es krim sesuai dengan yang ia sebutkan.

Thank you,” jawabku sebelum menyantapnya bersama.

“Ada apa dengan Lissie? Aku lihat, tadi ia menemuimu,” tanya Cedric.

“Hanya memastikan, bahwa semua baik-baik saja,” jawabku ringan.

Cedric mengangguk sebelum melanjutkan santapan es krimnya.

Beberapa saat kemudian, lampu meredup. Disusul dengan alunan musik yang romantis. Tidak salah lagi. Ini adalah acara inti pesta ini. Waktunya berdansa.

Beberapa pasang telah turun ke lantai dansa dengan romantis. Mereka meliuk sesuai irama lagunya.

“Kau ingin bergabung?” tanya Cedric.

“Aku tidak tertarik,” jawabku tetap ringan.

“Kenapa?”

Aku menggeleng sambil tetap menyendok es krim coklat. “Aku hanya tidak tertarik. Itu saja,”

“Kau pasti punya alasan untuk tidak tertarik. Ayolah, katakan saja. Aku janji tidak akan mengatakannya pada siapapun,” Cedric memaksa.

Aku menarik nafas panjang, dan membuangnya perlahan. “Apa kamu pikir aku dapat melakukannya? Berdansa seperti mereka?”

“Tentu saja,” jawab Cedric cepat.

“Tidak,” kataku lagi.

“Tapi kamu—“

“Aku tidak bisa berdansa, Cedric,” potongku. “Itulah alasanku kenapa aku tidak ingin bergabung dengan mereka. Itulah alasanku kenapa aku tidak tertarik dengan pesta ini. Dan itulah alasanku kenapa aku tidak ingin menghadiri pesta ini,” jelasku dengan cepat. “Aku memang sering melihat orang berdansa di film. Aku melihat setiap liukan yang mereka buat. Tapi… Aku tidak bisa berdansa. Apa kamu puas mendengarnya, tuan Cedric Lace?” kataku kesal sambil menekan kata-kataku.

Cedric tetap tenang. Dan walau pun aku tidak dapat melihat matanya dengan jelas karena redup, tapi aku dapat merasakan tatapannya yang lembut tertuju padaku. Lalu ia tersenyum, “itu bodoh. Semua pasti bisa berdansa,”

“Ya. Semua, kecuali aku,” kataku tetap kesal sambil memalingkan wajah.

Cedric diam dan memandangku dengan lembut. Meskipun aku tidak menatapnya saat itu. Tapi ia tetap memandangku.

“Kau boleh mengajak yang lain. Banyak kok, perempuan di Junior High School Dream Musical ini yang mau kamu ajak dansa,”

“Tapi tidak sepertimu, kan?”

Aku mengangkat wajah ke arahnya.

“Memang banyak anak perempuan yang ada dan mungkin mau berdansa denganku. Tapi mereka berbeda-beda karakter. Terutama kamu. Tidak ada yang berkarakter sama denganmu. Begitu tenang, santai, dan tetap tegas. Terlihat saat kau memainkan biola,”

Mungkin sekarang mukaku merah. Entah, sepertinya aku harus bersyukur karena lampu redup. Kalau tidak, Cedric akan melihat mukaku yang seperti matahari tenggelam ini.

“Jadi,” kata Cedric membungkuk dan mengulurkan tangannya. “Chesya Sants. Bolehkan aku menerima tanganmu?”

“Cedric, sudah kubilang. Aku tidak bisa berdansa,” kataku.

“Kau pasti bisa. Orang yang dapat memainkan nada-nada indah dari biola tunggal, pasti dapat berdansa,” kata Cedric yang masih mengulurkan tangannya.

Aku masih ragu-ragu.

“Percayalah pada nalurimu,” katanya dengan tersenyum tampan. “Jadikan dirimu sebagai tokoh yang berdansa dalam film yang pernah kamu lihat,”

Aku menarik nafas, dan menerima uluran tangannya. Cedric menarikku ke lantai dansa. Kami saling berhadapan.

“Ikuti saja musiknya,” kata Cedric. Ia memegang tangan kananku dan satu lagi di pinggangku. Sedangkan tangan kiriku berada di bahunya. Tepat seperti yang pernah kulihat di film-film.

Perlahan, kami mulai bergerak sesuai dengan alunan. Semakin lama, aku dan Cedric dapat membaca gerakan masing-masing. Berputar, merentangkan tangan, lompat, dan kami sangat menikmatinya. Lissie dan Zack tampak sama menikmatinya. Mereka berdansa tidak jauh dari kami.

“Jadi, apa aku salah?” tanya Cedric saat posisi kami saling berhadapan.

Aku tersenyum. “Tidak. Sama sekali tidak.”

Cedric tersenyum. Dan dengan jarak seperti itu, aku dapat melihat wajah senyumnya yang semakin tampan. Tak heran jika banyak anak perempuan yang cari muka selama ini di depannya. Dan, ia lebih memilihku. Memilih diriku yang kadang cuek dengannya.

“Cedric,” panggilku lirih.

“Ya?”

Thank you,” kataku sebelum aku berputar.

Makin lama, musik bermain dengan ceria. Bersama pasangan yang lain, kami berdansa bersama dan membuat pesta itu menjadi pesta yang benar-benar berkesan.

Terutama untukku♥